Benjol deh


Belajar jalan udah pasti beresiko.  Apalagi kalau ditambah jalannya pakai naik turun undak-undakan.  Resikonya dari jatuh, kesandung, nabrak pintu atau tiang dan yang paling parah ya terjun bebas...  
Lagi seru-serunya nih aku belajar jalan.  Apalagi bapak libur panjang.  Udah lebih sebulan menemaniku dan ibu di rumah.  Jadi tiap pagi udah ada teman bermainku.  Ibu sementara bisa santai pagi hari melanjutkan bobonya yang sering keganggu tiap malam bikinin aku susu.  
Prosesi tiap pagi adalah bangun pagi, turun dari kasur, pipis, muter-muter di kamar sampai matahari agak-agak terang di luar.  Kalau di luar kamar sudah terang barulah aku boleh jalan keluar kamar.  Dan sebulan ini Bapak teman bermainku di luar kamar.
Tanggal 25 Januari 2006 itu, seperti biasa pagi2 aku udah mulai keluar kamar.  Ibu juga rajin, ambil sapu lidi dan mulai menyapu halaman.  Bapak sebentar ke kamar mandi, pipis.  Karena sudah sangat bersemangat, akupun langsung jalan2 keliling halaman.  Tak satupun terlalu memperhatikanku.  Tentu saja, karena aku sudah mulai lancar berjalan.  Selama pintu gerbang masih tertutup rapat maka aku tak mungkin jalan keluar halaman rumah.  Aman.
Keluar dari kamar mandi Bapak mencariku.  Ditanyakanlah ke Ibu, dan ibu sambil tetap menyapu melihat kesana kemari mencariku.  Hehehe... ternyata daku sudah asik berdiri di undak-undakan ke sanggah.  Prestasiku pagi itu berdiri tegak di undakan tertinggi gerbang menuju sanggah.  Ups... tampak kaget wajah ibu dan bapakku.  Merekapun memanggilku dan membujukku untuk tetap diam di tempat.  Namun karena aku sangat bersemangat, dengan tetap memegang gapura sanggah aku pun membalikkan badan dan melangkah ke dalam.  
Tuiing... jatuhlah aku.  Buk!!
Alhasil menangislah daku sekeras-kerasnya.  Bapak dan ibu langsung melompat berusaha mengangkatku.  Ibu menggendongku dan segera menyerahkan kepada bapak.  Kumpi yang mendengarku menangis langsung diminta ibu mencari kayu cendana.  Kayu cendana itu akan digosokkan dengan air pada satu tempat dimana airnya nanti akan digunakan untuk mem'boreh'iku.
Beberapa menit kemudian mulailah tampak reaksi dari bekas jatuhku di kening kananku.  Benjol!  Wah ini benjol pertamaku.  Kalau jatuh sih aku sudah berkali-kali.  Baik jatuh dari tempat tidur saat gak sengaja maupun saat belajar turun dari tempat tidur, atau jatuh karena belajar jalan.  Tapi benjol kali ini adalah pengalaman jatuhku yang paling keras.  Hu.hu..hhhuu...  Sakit juga rupanya...


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Liburan di Surabaya