Perjalanan udara pertamaku
Pagi2 sekali, bapak dan ibu sudah sibuk mengangkati ransel2 daybagnya, koper baju2ku, dan ransel pakaian, untuk dimasukkan ke dalam "Si Ijo" Katana Hijau kesayangan ibuku. Belum juga menunjukkan pukul 05.00 pagi, bersama "Si Ijo" kami sudah meninggalkan Rumah Palak menuju Denpasar.
Tujuannya ke Bandara Ngurah Rai.
Ya!! Hari ini aku akan menjalani perjalanan pertamaku untuk mengarungi udara menjauh sejenak dari "pertapaanku" di Palak. Bapak mengajakku dan ibu untuk ikut ke Bogor. Kota tempat bapak belajar kelautan tahun 90an. Mmh.. seperti apa ya kota itu. Tentu aku belum bisa merekamnya dengan baik. Tapi perjalanan jauh ini merupakan cobaan bagi kami sekeluarga, apakah kami akan menikmati perjalanan ini.
Sebelum ke bandara, kami menuju rumah Kesambi dulu untuk menjemput om Wira dan tante Pipit. Mereka akan membantu membawa kembali "Si Ijo" ketika kami harus berangkat dengan pesawat nanti. Bersama om dan tante kurang dari pukul 6.00 kami sudah tiba di bandara dan segera bapak check in di counter Lion Air. Selanjutnya bersama ibu dan bapak, aku bergegas ke gate 17 untuk segera naik ke pesawat yang akan membawa kami ke Jakarta. Tapi gak langsung loh..
Ternyata Lion Air ini berangkat ke Jakarta via Yogyakarta so kota pertamaku untuk perjalanan jauh ini adalah Yogyakarta, walaupun cuma transit.
Leg pertama Denpasar - Yogyakarta, benar2 kurang nyaman, baik bagiku maupun bagi bapak ibuku. Dua hari belakangan ini aku pilek. Sehingga perjalanan ini kurang nyaman bagiku. Hidungku tersumbat sehingga napasku susah. Bapak beberapa kali membantuku, menyedot hidungku dengan mulutnya, agar cairan yang menyumbat itu bisa keluar. Walaupun sedikit melegakan namun tetap saja masih sakit di telingaku. Terutama saat take-off dan landing. Tapi pada leg kedua Yogyakarta - Jakarta aku sudah lebih menikmati. Setelah minum hampir 150 cc susu botolku, aku tidur sampai hampir mendarat di Jakarta.
Tujuannya ke Bandara Ngurah Rai.
Ya!! Hari ini aku akan menjalani perjalanan pertamaku untuk mengarungi udara menjauh sejenak dari "pertapaanku" di Palak. Bapak mengajakku dan ibu untuk ikut ke Bogor. Kota tempat bapak belajar kelautan tahun 90an. Mmh.. seperti apa ya kota itu. Tentu aku belum bisa merekamnya dengan baik. Tapi perjalanan jauh ini merupakan cobaan bagi kami sekeluarga, apakah kami akan menikmati perjalanan ini.
Sebelum ke bandara, kami menuju rumah Kesambi dulu untuk menjemput om Wira dan tante Pipit. Mereka akan membantu membawa kembali "Si Ijo" ketika kami harus berangkat dengan pesawat nanti. Bersama om dan tante kurang dari pukul 6.00 kami sudah tiba di bandara dan segera bapak check in di counter Lion Air. Selanjutnya bersama ibu dan bapak, aku bergegas ke gate 17 untuk segera naik ke pesawat yang akan membawa kami ke Jakarta. Tapi gak langsung loh..
Ternyata Lion Air ini berangkat ke Jakarta via Yogyakarta so kota pertamaku untuk perjalanan jauh ini adalah Yogyakarta, walaupun cuma transit.
Leg pertama Denpasar - Yogyakarta, benar2 kurang nyaman, baik bagiku maupun bagi bapak ibuku. Dua hari belakangan ini aku pilek. Sehingga perjalanan ini kurang nyaman bagiku. Hidungku tersumbat sehingga napasku susah. Bapak beberapa kali membantuku, menyedot hidungku dengan mulutnya, agar cairan yang menyumbat itu bisa keluar. Walaupun sedikit melegakan namun tetap saja masih sakit di telingaku. Terutama saat take-off dan landing. Tapi pada leg kedua Yogyakarta - Jakarta aku sudah lebih menikmati. Setelah minum hampir 150 cc susu botolku, aku tidur sampai hampir mendarat di Jakarta.
Yah, akhirnya pukul 08.20 WIB sampailah kami di Bandara Soekarno Hatta.
Setiba di bandara, dan setelah sarapan pagi yang tertunda kami menggunakan taxi BlueBird meluncur ke Bogor. Satu jam lebih sedikit kami sudah tiba di Bogor. Kami menginap di Hotel Salak. Tapi setibanya di hotel rupanya aku belum bisa tidur nyenyak. Masih harus menunggu kamar disiapkan. Tidak lama sih.. Pukul 11.30, akhirnya aku sudah bisa berbaring nyenyak di tempat tidur di kamar 430 hotel ini. Asyik... perjalananku yang melelahkan akhirnya terbalaskan dengan tidur nyenyakku siang ini.
Setiba di bandara, dan setelah sarapan pagi yang tertunda kami menggunakan taxi BlueBird meluncur ke Bogor. Satu jam lebih sedikit kami sudah tiba di Bogor. Kami menginap di Hotel Salak. Tapi setibanya di hotel rupanya aku belum bisa tidur nyenyak. Masih harus menunggu kamar disiapkan. Tidak lama sih.. Pukul 11.30, akhirnya aku sudah bisa berbaring nyenyak di tempat tidur di kamar 430 hotel ini. Asyik... perjalananku yang melelahkan akhirnya terbalaskan dengan tidur nyenyakku siang ini.
Kulanjutkan tidurku dulu ya...
Komentar